Sabtu, 23 Agustus 2014

Harga Terjangkau dan Model Oke Tidak Mengalahkan Smartfren dengan Produk Asing di Pasaran

Memasuki era globalisasi kini kita sangat memerlukan apa yang disebut dengan informasi, tetapi untuk memerlukan informasi tersebut kita pun pasti harus menggunakan berbagai cara untuk memprolehnya, baik dengan membaca buku, koran, hingga mengaksesnya melalui gadget yang kita miliki. Tak terlepas dengan apa yang disebut dengan gadget salah satunya ialah smartphone yang kini banyak di gandrungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari harganya yang terjangkau hingga yang fantastis kini banyak menghiasi dunia globalisasi.

Smartfren merupakan salahsatu brand smartphone yang kini banyak di minati oleh konsumen. Telah banyak varian smartphone yang telah dikeluarkan oleh brand ini dengan berbagai macam kecanggihan yang dihasilkan, salahsatu tipenya adalah Smartfren Andromax U3 yang tak lama ini dikeluarkan oleh PT Smart Telecom Tbk. 


Telah banyak produk asing lainnya yang mengisi dunia pasar elektronik khususnya smartphone, salahsatunya brand Samsung yang kini banyak di minati oleh masyarakat, berbagai macam tipe yang telah dikeluarkan dari tahun ke tahun. Samsung Galaxy Core merupakan salah satu tipe dari Samsung yang booming saat ini.


Diantara ke dua brand ternama ini, saya akan mengulas mengenai masing-masing produk tersebut. Tentu melalui gadget tak terlepas dengan salahsatu fungsinya yang telah dikatakan diatas yaitu sebagai salahsatu media memproleh informasi, sehingga dengan kedua brand tersebut tentunya memenuhi fungsi tersebut dan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Berikut ulasan masing-masing brand tersebut :


Berdasarkan sistem operasi dari kedua smartphone ini adalah Android tipe 4.1, selain itu keduanya pun dapat digunakan untuk dual sim. Untuk urusan baterai, keduanya sama-sama mempunyai baterai dengan kapasitas 1800 mAH yang menunjang pengguna untuk menggunakannya dalam waktu yang lama. Pada bagian body belakang smartphone terbuat dari plastik glossy dan untuk touchscreennya kedua-duanya responsif dan lancar saat digunakan.

Berdasarkan design kedua brand tersebut, Smartfren Andromax U3 jauh lebih tipis dibandingkan dengan produk Samsung Galaxy Core dengan ketebalan 7.2 mm dan berat sebesar 100 gram sehingga lebih nyaman saat dipegang dan dibawa kemana-mana, jika dibandingkan Samsung Galaxy Core lebih tebal dengan Andromax U3 dengan ketebalannya 9 mm dan berat 124 gram. Layar pada Andromax U3 sangat nyaman digunakan oleh penggunanya karena memiliki bentang layar yang lebih yaitu 4.7 inchi dan pada Galaxy core hanya memiliki besar layar 4.3 inch, dan di layar tersebut pun telah mengusung IPS (In-Plane Switching) yang dipadukan dengan lapisan anti gores OGS (One Glass Solution) LCD, sehingga gambar yang ditampilkan lebih tajam. 

Pada kamera pun Andromax U3 terlihat lebih unggul karena memiliki kekuatan sebesar 8 MP pada kamera utamanya yang mampu memotret gambar dengan resolusi maksimal 3200 x 2400 pixel, sedangkan untuk kamera sekundernya memiliki kekuatan sebesar 2 MP dengan resolusi 1600 x 1200 pixel, dimana kamera tersebut dilengkapi dengan berbagai fitur salahsatunya LED Flash. Berbeda dengan Andromax U3,di kamera utama Galaxy Core hanya memiliki kekuatan sebesar 5 MP dengan resolusi maksimal 2592 x 1944 pixel, sedangkan di kamera utamanya hanya kualitas VGA, kamera utamanya pun dilengkapi pula fitur yang serupa dengan Andromax U3.



Bagaimana dengan harga ke dua produk tersebut ?

Untuk harga yang dimiliki ke dua brand ini, tentu Smartfren Andromax U3 jauh lebih terjangkau untuk kalangan menengah dan dengan berbagai macam fitur yang dimilikinya, serta tidak kalah canggihnya dengan produk Samsung yang namanya lebih awal melejit. Mungkin bagi Anda pencinta gadget sudah mengetahui untuk memiliki produk Samsung tentunya haruslah membandrol kocek yang lumayan besar. Sehingga dengan harga yang lebih terjangkau tersebut, produk Smartfren salahsatunya Andromax U3 tidak kalah saing dan banyak pula yang meminatinya.


Sekian informasi yang dapat saya share mengenai Smartfren Andromax U3 dan Samsung Galaxy Core dengan masing-masing kelebihan yang dimiliki, tetapi semua tergantung dengan Anda sebagai penggunanya yang mengetahui kebutuhan Anda sendiri sehingga dapat menentukan brand mana yang Anda akan beli dan gunakan.

Selasa, 22 Juli 2014

CreCof ???

Apa Itu CreCof ???


Creative Communication (CreCof) merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh LPM Media Publica (MediaPublica.co) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Dalam kegiatan ini akan menampilkan banyak komunitas dari berbagai macam aspek yang dikemas dengan gaya anak muda.
Kegiatan ini dibentuk dari kepedulian dan rasa ingin memberi apresiasi kami sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi. Kami ingin menyediakan sebuah ruang apresiasi bagi para komunitas untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada masyarakat sesuai dengan bidang dan fokus komunitas tersebut agar bisa merangsang dan menginspirasi siapapun untuk berbuat hal positif bagi lingkungannya.

Untuk lebih pengen tau lagi kegiatanya apa aja? gimana aja? ada apa aja? kapan? dimana? penasaran? Lets follow twitternya @CreCof ...... salam kiss dari admin :*

Bahaya Black Campaign dalam Pemilihan

black-campaign

Usainya Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014, maka aktivitas dari tim juru kampanye masing-masing kubu yang mencalonkan diri telah bergerak dengan berbagai strategi yang telah dilakukan seperti kampanye terbuka dan silent campaign (kampanye tertutup).
Dengan hal ini dapat dikatakan bahwa perang antar kubu untuk mendapatkan “kursi” tertinggi pemerintahan telah dimulai baik secara sembunyi maupun terbuka. Salah satu cara tidak sehat yang di tempuh adalah Black Campaign atau biasa yang disebut kampanye hitam.
Black Campaign merupakan suatu cara atau perilaku berkampanye yang dilakukan dengan menghina, memfitnah, mengadu domba, menghasut, hingga menyebarkan isu bohong yang dapat menjatuhkan lawannya. Hal ini tentu memiliki tujuan agar masyarakat memiliki persepsi buruk terhadap kubu lawannya dan menganggap hal tersebut tidak etis dalam kebijakan publik.
Jangan heran, bentuk isu kampanye hitam pernah terlontarkan ke Jokowi yang merupakan Gubernur Ibukota DKI Jakarta yang tak lama ini menduduki jabatan tersebut pun pernah mendapatkan isu buruk, seperti pada tahun 2012 tersebar isu dari mulut ke mulut bahwa “Jokowi Tidak Tahu Berwudhu.” Tetapi bagi sebagian umat Islam yang berfikir rasional dapat mengetahui bahwa seseorang yang pernah naik haji tentunya mengetahui jelas bagaimana cara berwudhu, begitu pula Jokowi.
Selain itu, tersebar isu saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta antara Fauzi Bowo atau yang kerap dikenal Foke dengan rivalnya Jokowi, saat itu bereda foto Foke mirip dengan Hitler, begitu juga Jokowi mirip Jenderal Sudirman. Dari Perbandingan ini tentunya pendukung Jokowi ingin mengarahkan persepsi masyarakat bahwa Jokowi sehebat Jenderal Sudirman dan Foke memiliki sistem memerintah layaknya Hitler, yang memiliki sistem otoriter.
Pada dasarnya hal ini tidak memiliki dampak buruk yang besar bagi masyarakat, namun dengan hal ini dapat menjadikan masyarakat tidak lagi memiliki orientasi dalam memilih pemimpin Negara mereka yang dikarenakan oleh isu buruk yang disebarkan oleh mereka para calon kandidat.
Tindakan kampanye yang secara sengaja dilakukan untuk menjatuhkan lawannya dengan menyebar luaskan isu buruk telah memiliki kaitan erat dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam pasal 28 Undang-Undang No. 11 tahun 2008 sebagaimana menyatakan bahwa : “setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak untuk menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, ras, agama, dan antar golongan (SARA).”

Selain itu, dalam Pasal 270 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah memberikan ancaman pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 24 bulan, dan denda paling sedikit Rp. 6.000.000 dan paling banyak Rp. 24.000.000.
Dengan demikian, bagi masyarakat jangan mudah terpengaruh dengan adanya Black Campaign melalui penyebaran isu buruk para kandidat yang dasarnya disebarkan oleh lawannya juga, pandai lah memilih dengan hasil penilaian tersendiri dan tidak mudah menerima isu buruk dari masing-masing calonnya.


Penulis : Ananda Ratu Ayu Kemuning

MediaPublica.co - @mpdotco

Selasa, 20 Mei 2014

Peran Media Massa dalam Proses Pembangunan Bangsa

Media massa merupakan suatu penemuan teknologi yang luar biasa, yang memungkinkan orang untuk mengadakan komunikasi bukan saja dengan komunikan yang mungkin tidak pernah akan dilihat akan tetapi juga dengan generasi yang akan datang. Dengan demikian maka media massa dapat mengatasi hambatan berupa pembatasan yang  diadakan  oleh waktu, tempat dan kondisi geografis. Penggunaan media massa karenanya memungkinkan komunikasi dengan jumlah orang yang lebih banyak.

Media massa terdiri dari berbagai bentuk yang memiliki peranan sangat penting dalam proses pembangunan sebuah Negara. Tanpa adanya media masyarakat di suatu negara akan buta mengenai informasi yang sedang dan akan terjadi baik di suatu negara maupun di Negara lain. Setiap hari kita membaca Koran, majalah, menonton TV, hingga membaca berita melalui gadget yang kita miliki secara online. Media cetak dan media elektronik tersebut memiliki perananyang sangat penting untuk memberikan warna khas dalam kehidupan Negara tersebut.

Peranan media massa dalam pembangunan nasional adalah sebagai agen pembaharu (Agent of Change), dimana media massa tersebut membantu memperkenalkan perubahan sosial di suatu bangsa dan Negara. Dalam hal ini media massa dapat di manfaatan untuk merangsang proses pengambilan keputusan, memperkenalkan usaha modernisasi dan membantu mempercepat proses peralihan masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang modern serta menyampaikan pada masyarakat program-program pembangunan nasional.

Proses terjadinya perubahan dapat berjalan lambat atau cepat seperti yang ditujukan oleh sejarah . kontak antar budaya yang berbeda menimbulkan perubahan-perubahan pada kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan secara berangsur-angsur. Perubahan dapat pula terjadi dengan cepat manakala bangsa penakluk memaksakan pola budaya mereka pada bangsa yang dikalahkan.
Jenis perubahan yang diinginkan oleh sebagian besar bangsa-bangsa adalah perubahan yang lebih cepat daripada perubahan sejarah, lebih lunak dari proses yang dilakukan secara paksaan. Pembangunan diharapkan terlaksana secara sukarela dan setiap individu dapat mengambil bagian di dalamnya dan informasi mengenai pembangunan di terima secara merata. Sikap paksaan dalam pembangunan diganti oleh sikap membujuk dan memberikan kesempatan partisipasi pada setiap anggota masyarakat di samping itu arus informasi ditingkatkan. 3 dimensi efek komunikasi massa yaitu :
a.       Kognitif meliputi kesadaran belajar dan tambahan pengetahuan
b.      Afektif berhubungan dengan emosi, perasaan dan attitude (sikap)
c.       Konotatif berhubungan dengan perilaku dan  niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu

Menurut Amri Jahi (1988), meskipun dimensi-dimensi efek di dalam berhubungan sau sama lain ketiganya juga mendapatkan satu sama lain mereka terjadi dalam berbagai sekuen dan prubahan dalam satu dimensi tidak perlu diikuti oleh perubahan dalam dimensi lainnyasebagai bentuk meningkatnya pengetahuan tentang suatu isu tidak selalu diikuti oleh perubahan.


Pada dasarnya mekanisme suatu perubahan sifatnya sederhana. Pertama penduduk harus disadarkan akan arti penting suatu perubahan yang tak mungkin terwujud dengan mengandalkan kebiasaan-kebiasaan dan sikap sekarang. Kedua, perubahan itu harus ditunjang oleh sikap-sikap yang dekat sekali dengan usaha pemenuhan kebutuhan. Setiap bangsa yang ingin meningkatkan proses pembangunan harus menyadarkan seluruh masyarakatnya  akan arti penting pmbangunan dan member kesemptan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka di alam pembangunan. Selain itu, memberikan fasilitas pada proses pengambilan keputusan serta membantu masyarakat mengenal kebiasaan-kebiasaan baru secara lancar sehingga mereka cepat merasakan hasilnya.

Sabtu, 12 April 2014

Pengaruh Globalisasi Bagi Kebudayaan

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi dapat dikatakan sebagai suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
Menurut asal kata "Globalisasi" diambil dari kata Global artinya universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. oleh karena itu, globalisasi tidak dapat dihindari.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat yang berupa rasa nasionalisme rakyat yang besar.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh-pengaruh diatas memamg tidak secara langsung berpengaruh pada nasionalisme tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa berkurang atau hilang. dengan rasa ingin mengikuti pola negara lain maka akan menghasilkan dilematis bagi masyarakatnya yang apabila tidak dapat dipenuhi akan bersifat anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengaruh dan Antisipasi Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. contoh kecilnya ialah cara berpakaian mereka yang kini cenderung mengikuti budaya barat seperti berbaju minim yang sudah lupa dengan adat negaranya sendiri. dengan kemajuan teknologi masa kini pun dapat merubah perilaku remaja masa kini yang sudah tercandu dengan teknologi seperti  handphone dan lainnya yang dapat mengakses apa saja tanpa batas dan kapan saja dapat digunakan, tentu hal ini sangat berpengaruh pula pada perilaku remaja yang tidak mengenal sopan santun, cuek, dan terkesan tidak peduli dengan lingkungan mereka. tentu hal-hal tersebut berpengaruh pada moral anak bangsa yang semakin rusak yang nantinya akan melupakan jati diri bangsa sendiri.
Dengan adanya ancaman dan pengaruh yang sangat buruk bagi anak bangsa maka hal tersebut perlu adanya antisipasi agar dapat menghilangkan pengaruh buruk tersebut seperti menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. Selain itu, menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya, mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya, dan selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Tetapi perlu diingat kembali arus globalisasi yang dapat memberikan pengaruh positif dan negatif ini tentu tidak dapat dihindari namun kita sebagai generasi muda dan anak bangsa haruslah pintar dalam menyaring segala sesuatu yang masuk agar kebudayaan kita tidak akan luntur dan berpegang pada ideologi negara sendiri.  

Rabu, 12 Maret 2014

Komunikasi Sosial Pembangunan

Komunikasi pembangunan adalah proses penyampaian materi dalam rangka meningkatkan sesuatu agar menjadi lebih baik. Secara umum komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang (komunikator) kepada pihak lain (komunikan). Sedangkan, pembangunan adalah perubahan, perbaikan yang menuju kea rah yang lebih baik.

Proses komunikasi pembangunan diawali oleh komunikator yaitu menuyusun materi/pemakarsa sehingga menghasilkan ide atau gagasan  tentang pembangunan dan komunikator menyalurkan ide tersebut  ke komunikan. Pengertian komunikasi pembangunan dibagi menjadi dua yaitu pengertian secara luas dan pengertian secara khusus.

Secara luas, Komunikasi pembangunan adalah peran dan fungsi komunikasi (sebagai aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama masyarakat dan pemerintahan, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap pembangunan.


Secara khusus, Komunikasi pembangunan adalah segala upaya dan cara, secara teknik penyampaian pesan/gagasan dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut beertujuan agar masyarakat memahami, menerima, dan ikut melaksanakan gagasan tersebut.

Berikut pengertian Pembangunan menurut para ahli :
Rogers dan Shoemaker (1971), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu jenis perubahan sosial, dimana ide-ide baru diperkenalkan pada suatu sistem sosial untuk menghasilkan pendapatan per kapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode produksi yang lebih modern dan organisasi sosial yang lebih baik. Pembangunan adalah modernisasi pada tingkat sistem sosial.

Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju pola-pola masyarakat yang ebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.

Dissaynake (1984), mendefinisikan pembangunan sebagai proses perubahan sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dari seluruh atau mayoritas masyarakat tanpa merusak lingkungan alam dan cultural tempat mereka berada dan berusaha melibatkan sebanyak mungkin anggota masyarakat dalam usaha ini dan menjadikan mereka penentu dari tujuan mereka sendiri.

Teori-Teori dalam Komunikasi Sosial Pembangunan
1.       Teori Disonansi Kognitif
Teori Disonansi Kognitif karya Leon Fesringer adalah salah satu teori yang paling penting dalam sejarah psikologi sosial. Teori Fesringer tentang disonasi kognitif dimulai dengan gagasan bahwa pelaku komunikasi memiliki beragam elemen kognitif, seperti :
·         Sikap
·         Persepsi
·         Pengetahuan
·         Perilaku
Elemen elemen tersebut tidak terpisahkan, tetapi saling menghubungkan satu sama lain dalam sebuah sistem serta setiap elemn dari sistem tersebut akan memiliki satu dari tiga macam hubungan dengan setiap elemen dari setiap elemen lainnya. Jenis hubungannya ada 3, yaitu :
·        Kosong atau Tidak Berhubungan : tidak ada elemen yang benar-benar mempengaruhi elemen lain.
·        Cocok atau Sesuai : dengan salah satu elemen yang menguatkan atau mendukung elemen lain
·        Tidak Cocok atau Disonansi : ketidaksesuaian terjadi ketika salah satu elemen tidak dapat diharapkan untuk mengikuti yang lain.

Ada dua dasar pemikiran yang menolak Teori Disonansi, yaitu :
·         Pemikiran Pertama adalah bahwa Disonansi menghasilkan keterangan atau tekanan yang menciptakan  keharusan untuk berubah.
·         Dasar Pemikiran Kedua adalah secara alami mengikuti dasar pemikiran yang pertama. Ketika Disonansi hadir, individu bukan hanya akan mencoba untuk menguranginya, tetapi juga akan menghindari situasi-situasi adanya Disonansi lain yang mungkin akan dihasilkan, dengan kata lain, semakin besar Disonansinya semakin besar pula kebutuhan untuk menguranginya.

Dan dari beberapa Disonansi yang di alami sebagai hasil sebuah keputusan bergantung pada empat variabel. Variabel Pertama adalah kepentingan keputusan. Keputusan tertentu seperti tidak sarapan mungkin tidak penting dan menghasilkan sedikit disonansi, sedangkan membeli sebuah mobil dapat memberikan masalah disonansi masalah yang besar. Variabel yang kedua adalah ketertarikan pada alternatif yang dipilih. Hal lain dalam keadaan yang sama, semakin kurang menarik alternatif yang dipilih, semakin besar disonansinya. Varibel yang ketiga adalah semakin besar ketertarikan yang dirasakan dari alternatif yang tidak di pilih, semakin besar disonansi yang akan dirasakan. Variabel yang terakhir adalah terjadi keterpaksaan atau di perintahkan untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan nilai - nilai yang di inginkan. Situasi ini bisa terjadi ketika ada penghargaan untuk kepatuhan atau hukuman.

"apa hubungan Teori Disonansi Kognitif dengan Komunikasi yang mengarah ke Pembangunan Sosial ?" 

Teori Disonansi sangat berpengaruh terhadap progres maju dan kemundurannya sebuah pembangunan sosial, karena pada Teori Disonansi Kognitif yang di paparkan oleh Leon Festinger, menjelaskan tentang ketidaksesuaian pada setiap pemikiran dan pengambilan keputusan yang di miliki oleh setiap individu yang bedasarkan Sikap, Persepsi, Pengetahuan dan Perilaku. Dan apabila pada setiap elemen itu tidak diikuti dengan suatu keseimbangan positif yang mengarah pada suatu pembangunan dan kemajuan, maka akan terjadi suatu keterpurukan yang akan menyebabkan individu tersebut mengalami kesesatan hingga kegagalan. Dan dari kegagalan salah satu individu itu, maka akan berpengaruh terhadap setiap individu lainnya dalam menjalani kehidupan. Contohnya timbul Kriminalitas, Kebohongan, Penipuan DLL.

Contoh Kasus Disonansi Kognitif
Seorang remaja mengetahui bahwa banyak memakan daging akan menyebabkan kegemukan, maka remaja tersebut tidak memakan daging. Maka remaja tersebut Disonansi Kognitif terhadap daging. Akan tetapi sebagian orang menganggap daging adalah sumber protein yang berharga dan remaja tersebut pun akhirnya mengubah persepsinya akibat dari pengaruh statement orang orang tersebut.

2.        Teori Analisis Proses Interaksi
Analisis Proses Interaksi yang dikemukakan Robert Bales merupakan yang klasik pada bidangnya. Bales menciptakan sebuah teori terpadu yang di kembangkan dengan baik dari komunikasi kelompok kecil yang bertujuan menjelaskan jenis pesan yang manusia tukar dalam suatu kelompok. Dalam kelompok, setiap individu dapat memperlihatkan sikap positif atau gabungan dengan (1) menjadi ramah (2) mendramatisi atau (3) menyetujui. Sebaliknya, mereka juga dapat menunjukan sikap negatif atau sikap campur aduk dengan (1) penolakan (2) memperlihatkan ketegangan atau (3) menjadi tidak ramah. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap individu dapat (1) menanyakan informasi (2) menanyakan opini (3) meminta saran (4) memberi saran (5) memberi opini (6) memberi informasi.

Jika manusia tidak berbagi informasi secara cukup, mereka akan memiliki seperti yang Bales sebut "Permasalahan dalam komunikasi" ; jika mereka tidak berbagi opini, mereka akan mengalami "Permasalahan dalam evaluasi" ; jika mereka tidak meminta atau memberi saran, kelompok akan menderita "Permasalahan dalam kendali" ; jika kelompok tidak dapat mencapai kesepakatan, anggota akan memiliki "Permasalahan dalam keputusan" ; dan jika ada dramatisi yang tidak mencukupi, maka akan menjadi "Permasalahan ketegangan" ; akhirnya jika kelompok tidak ramah, maka akan memiliki "Permasalahan dalam reintegrasi" , seperti yang dimaksud oleh Bales bahwa kelompok tidak mampu membangun kembali sebuah perasaan kesatuan atau kepaduan dalam kelompok.

"apa hubungan Teori Analisis Proses Interaksi dengan Komunikasi yang mengarah ke Pembangunan Sosial ?"

Sangat jelas yang di kemukakan oleh Robert Bales bahwa Teori Analisis Proses Interaksi merupakan salah satu teori yang mempengaruhi maju atau mundurnya proses pembangunan sosial. Mengapa? karena pada teori tersebut individu satu dengan yang lainnya harus mempunyai keseimbangan, keselarasan hingga toleransi dalam melakukan suatu hal hingga tercapainya suatu tujuan bersama yang telah di sepakati oleh lingkungan kelompok tersebut. Namun apabila tidak terdapat keseimbangan, keselarasan dan toleransi itu, maka arus komunikasi yang terjadi pada ruang lingkup kelompok tersebut akan rusak, dan pastinya akan terjadi suatu konflik yang akan merusak relasi dari individu satu hingga individu lainnya. Dan hal itu semua akan berpengaruh pada proses kemajuan pembangunan sosial, seperti yang terjadi pada bangsa kita, bangsa Indonesia ini.

Contoh Kasus Teori Analisis Proses Interaksi
Ada seseorang mahasiswa yang membentuk suatu kelompok untuk tugas kuliah pada kelasnya. Pekerjaan tim ini adalah memutuskan, melaksanakan, dan membuat laporan proyek tersebut. Jika satu anggota kelompok tetap menyimpan informasi dari yang lannya, mereka tidak dapat berkomunikasi dengan sangat baik dan akan memiliki gagasan kecil dari apa yang di lakukan oleh setiap orangnya. Jika mereka tidak berbagi opini, mereka tidak akan dapat mengevaluasi semua ide secara mendalam, dan akan berakhir dengan sebuah pekerjaan yang kacau balau.

3.       Teori Difusi Inovasi
Model difusi inovasi akhir - akhir ini banyak digunakan sebagai pendekatan dalam komunikasi pembangunan, terutama pada negara kita ini yang sedang giat - giatnya membangun dan berkembang. Everet M.Rogers mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial. Difusi adalah suatu jenis khusus komunikasi yang berkaitan dengan penyebaran pesan - pesan sebagai ide baru. Sedangkan komunikasi di definisikan sebagai proses di mana para pelakunya menciptakan informasi dan saling bertukar informasi tersebut untuk mencapai pengertian bersama. 

Di dalam pesan itu terdapat ketermasaan (newness) yang memberikan ciri khusus pada difusi yang menyangkut ketidakpastian (uncertainty). Derajat ketidakpastian seseorang akan dapat di kurangi dengan jalan memperoleh informasi. 

Umumnya aplikasi komunikasi massa yang utama berkaitan dengan proses adopsi inovasi. Hal ini sangat relevan baik pada masyarakat sedang berkembang maupun masyarakat yang sudah maju. Kondisi perubahan sosial dan teknologi dalam masyarakat melahirkan kebutuhan yang dapat menggantikan metode lama dengan metode baru. Semua itu menyangkut komunikasi massa karena berada dalam situasi dimana perubahan potensial bermula dari riset ilmiah , dan kebijaksanaan umum  yang harus diterapkan oleh masyarakat.

"Apa hubungan Teori Difusi Inovasi dengan Komunikasi yang mengarah ke Pembangunan Sosial ?"

Di lihat dari pengertiannya, penulis mengambil kesimpulan bahwa Difusi Inovasi adalah suatu langkah dan cara yang dilakukan oleh seorang individu atau sekelompok masyarakat, untuk menciptakan hal - hal baru yang dapat diterapkan dengan baik dan berguna bagi orang banyak, atau mengubah sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang baru yang lebih baik dan berguna untuk orang banyak. Hal tersebut bisa berupa benda, kegiatan ataupun sistem sosial. Berkat majunya teknologi, seorang inovator (orang yang melakukan inovasi) dapat mengetahui serta mendapatkan informasi yang lebih luas dari berbagai media dan dapat lebih mengembangkan cara pandang dan pola pikir dari informasi yang di dapat dari berbagai media tersebut. Maka teori ini mampu mendorong masyarakat untuk berpikir maju dan dapat beradaptasi dari pesatnya era globalisasi ini. Dan dengan mempunyai pola pikir yang demikian, maka suatu negara akan mempunyai banyak inovator atau penemu - penemu baru yang dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pembangunan suatu bangsa tersebut.

Contoh Kasus Difusi inovasi
Seperti yang kita ketahui bahwa negara yang paling maju di dunia adalah Jepang. Seluruh teknologinya bisa di bilang mutakhir. Itu semua karena masyarakat Jepang mempunyai pola pikir yang maju dan berkembang. Akhirnya dampak dari pola pikir tersebut mempengaruhi proses pembangunan sosial di suatu negara tersebut. Maka lahirnya Jepang yang kita kenal saat ini.

4.        Teori Pertukaran Sosial
Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory-SET) didasarkan pada menghitung perbandingan pengorbanan dan penghargaan yang didapatkan. Pengorbanan (cost) adalah elemen dari sebuah hubungan yang memiliki nilai negatif bagi seseorang sedangkan penghargaan  reward adalah elemen-elemen dalam sebuah hubungan yang memiliki nilai positif .Sudut pandang pertukaran sosial berpendapat bahwa orang menghitung nilai keseluruhan dari sebuah hubungan dengan mengurangkan pengorbanannya dari penghargaan yang diterima ( Morge & Contractor, 2003)
Nilai = Penghargaan – Pengorbanan
Teori Pertukaran Sosial menyatakan  bahwa dorongan utama dalam hubungan interpersonal adalah kepuasan dari kepentingan pribadi dua orang yang terlibat. Kepentingan pribadi tidak selalu dianggap buruk dan dapat digunakan untuk meningkatkan suatu hubungan. Pertukaran sosial ini mirip dengan pertukaran ekonomis dimana seseorang merasa puas ketika mereka menerima kembalian yang sesuai untuk pengeluaran mereka.

Contoh Kasus Teori Perubahan Sosial

Ayu dan Robby adalah sepasang kekasih dengan latar belakang budaya yang berbeda. Robby lahir dan besar dari keluarga keturunan Cina sementara Ayu adalah seorang keturunan Jawa. Dalam hubungan mereka terjadi pertukaran sosial antar budaya. Ayu yang pada awalnya mendiskriminasi ras Cina jadi sedikit berkurang sentimennya kepada ras Cina.